Senin, 20 Februari 2012

Mematahkan Teori Einstein

Setelah kemarin malem membaca tentang teori relativitas, dan siang tadi nonton tayangan tivi soal mesin waktu dan menjangkau semua alam semesta, dan mereviu apa yang pernah gue alami, gue jadi tergelitik untuk menumpahkan beberapa buah pikiran gue tentang relativitas ruang dan waktu..


Menurut apa yang gue baca, Einstein dalam Special Theory of Relativity, mengemukakan bahwa waktu dan ruang adalah relatif. Objek yang bergerak akan mengalami tingkatan waktu yang berbeda, dalam hal ini lebih lambat jika dibandingkan objek yang diam, sehingga bisa dikatakan objek tersebut bergerak lebih cepat dari waktu. Contohnya, orang yang lagi lari. Namun, ketika dibandingkan dengan kecepatan cahaya, berbagai kecepatan yang mungkin dicapai manusia akan menjadi luar biasa lambat. Inilah yang menurut Einstein menyebabkan kita ga menyadari perbedaan tingkatan waktu tadi.


Dijelaskan Einstein dalam 2 hukum dari teori spesialnya atas relativitas :
1. The speed of light (about 300,000,000 meters per second) is the same for all observers, whether or not they're moving.
2. Anyone moving at a constant speed should observe the same physical laws.


Dengan analisa agak ga penting atas nama ilmu pengetahuan ini, saya ingin mematahkan teori Eintein di atas.

Please, fasten your seatbelt.

Jadi, tingkatan waktu yang lebih lambat menurut gue tidak hanya dialami oleh objek yang bergerak dalam kecepatan konstan.. Objek diam dalam suatu kondisi tersendiri pun bisa bergerak dalam tingkatan waktu yang lebih lambat.

Gue menyadari ini dini hari tadi ketika gue sadar belom belajar buat ujian pagi tadi. Gue dari jam 8 malem cuma guling-gulingan di kasur, tiba-tiba aja udah jam 2 pagi. Gue tidur, tiba-tiba udah jam setengah 6 pagi. Chaos. Panik. Semua itu terjadi dalam keadaan gue diam, tidur, tidak bergerak dalam suatu kecepatan konstan.


Beberapa temen kuliah juga pernah bilang kalo waktu mereka serius belajar, tanpa disadari beberapa jam sudah terlewati. Semacam kekurangan waktu.. Jadi, bukan cuma yang males belajar yang mengalami ini.

Bagaimana fenomena itu bisa terjadi ? Gue belom menemukan penjelasan ilmiah untuk hal ini. Gue cuma bisa ngambil kesimpulan sementara bahwa relativitas ruang dan waktu bisa terjadi pada orang yang sedang dalam masa ujian kuliah.


Kondisi lain adalah saat lagi pacaran (dalam aktivitas normal, siapa tahu ada yang pacarannya lari-lari ato kejar-kejaran mobil). Duduk berdua, ngobrol ngalor ngidul sambil ngopi, atau berpesta lemak.
Atau bagi yang pemalu, dimonopoli senyum-senyum canggung, sesekali tertawa malu, gemetaran luar biasa ketika memutuskan menggenggam tangannya, atau yang totally diem-dieman, bukan karena marahan, tapi karena ada calon menantu rempong yang duduk ditengah-tengah kalian.
Kamu meletakkan matamu di matanya, begitu terpesona sampai kamu menyadari matanya sedikit terlalu juling. Atau sesimpel bertukar kata di telepon.
Ya, hal-hal semacam itu yang tanpa terasa mengantarkanmu ke waktu pulang.
Semacam ada yang iseng mempercepat arloji mu, juga setingan jam di handphone mu.

Hal-hal semacam itu lah yang ternyata mematahkan teori Einsten

Kondisi terakhir adalah, saat kamu melakukan hal bodoh dan ga penting tapi kamu menikmatinya.. Seperti menuliskan tulisan tidak berinti ini.

Ciao !
Mau lari-lari dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar